Monday, 14 March 2016

Ahli Kumpulan: 

                       1.Muhamad Ihsan Sauqi Bin Ahmad              16DEM15F1067
                       2.Akmal Rizal Bin Mohd Kammal Ahmad     16DEM15F1065
                          Kammaruddin
                       3.Mohamad Nabil Ihsan b.Ahmad                   16DEM15F1051
                       4.Mohd Luqman Hakim B.Mohd Rodzi          16DEM15F1049
                       5.Mohammad Shahrul Izzuddin b. Zainon     16DEM15F1055
                          Abidin
PENSYARAH:
         
                       Puan NorAini Binti Sulaiman


Pendahuluan


Sejarah tamadun dunia telah mencatatkan bagaimana dalam abad yang kelapan hingga abad ke enam belas, selama hampir lapan ratus tahun telah lahir ramai tokoh-tokoh cendikiawan islam dalam pelbagai bidang. Istimewanya tokoh-tokoh ini bukan sahaja bijaksana dan terkenal dalam satu bidang tertentu sahaja seperti perubatan, astronomi, matematik, falsafah, pendidikan dan sebagainya malah mereka juga sebenarnya telah diiktiraf sebagai tokoh-tokoh terkemuka dalam pelbagai bidang sains, fizik, astronomi, teknologi, perubatan serta agama.





Ketahuilah, tokoh utama yang berada di barisan terdepan pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan adalah para da’i yang mengajak kepada sunnah (Al-Qur`an dan Al-Hadits dengan manhaj salaf), mereka Aimmatul Huda (tokoh pemberi petunjuk), pembela agama Islam, pembawa ilmu yang bermanfaat, mengajarkannya kepada manusia dan memberi contoh mereka bagaimana mengamalkannya. Mereka mengajak manusia menuju kepada Allah, menyembah-Nya saja, tidak menyekutukan-Nya hingga berjumpa dengan-Nya dan melihat wajah-Nya di Syurga. Mereka mengajak manusia keluar dari kegelapan kepada cahaya, keluar dari kegelapan syirik menuju kepada cahaya tauhid, keluar dari kegelapan bid’ah menuju kepada cahaya sunnah, keluar dari kegelapan maksiat menuju kepada cahaya ketaatan, keluar dari kegelapan kebodohan menuju kepada cahaya ilmu, keluar dari kegelapan akhlak yang buruk menuju kepada cahaya akhlak yang baik, Mereka mencontoh panutannya, yaitu Rasulullah S.A.W. . Allah Ta’ala berfirman tentang beliau S.A.W,

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ

“(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” (QS. Ibrahim: 1).



Disini kami akan membincangkan 5 tokoh-tokoh islam iaitu:
1.HUNAIN BIN ISHAK
2.IBNU SINA
3.ABDUL RAHMAN AS-SUFI
4.AL-KHAWARIZMI
5.AL-RAZI

HUNAIN BIN ISHAK

Nama lengkap beliau Abu Zaid Hunain bin Ishaq al-'Ibadi dikenal dalam bahasa Latin sebagai Johannitius (809-873 M) yang terkenal pengaruhnya dalam mewarnai kejayaan pendidikan pada masa kepemimpinan al-Ma’mun sebagai seorang sarjana, dokter , dan ilmuwan , yang dikenal untuk karyanya dalam menerjemahkan dan medis karya ilmiah di Yunani ke dalam bahasa Arab dan Syria. Gurunya Johanes bin Masweh sangat kagum kepada muridnya telah sampai pada puncaknya sehingga dia mempersembahkan kepadanya sebuah buku dengan judul “An Nadir At Tayyibah”. Reputasi ilmiah Hunain bin Ishaq menyebar di dalam dan luar kota Baghdad sehingga sampai ke telinga Khalifah Al Ma’mun melalui dokter pribadinya Gibrail yang selalu memuji kepintaran dan kemampuan ilmiah Hunain di dalam majelis ilmu sang khalifah.

Al Ma’mun mendirikan Baitulhikmah di Baghdad dan memutuskan untuk menerjemahkan buku-buku warisan Yunani ke bahasa Arab. Al Ma’mun memangil sejumlah penerjemah yang terkenal untuk menerjemahkan buku-buku dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. Di antara para penerjemah yang terkenal itu adalah Hunain bin Ishaq, yang ketika masih berusia muda. Al Ma’mun meminta darinya untuk menerjemahkan buku-buku para filsuf Yunani ke bahasa Arab dan dalam waktu yang sama sang khalifah juga meminta darinya untuk memperbaiki apa yang diterjemahkan oleh para penerjemah yang lain. Hunain mematuhi permintaan sang khalifah dan kemudian dia menjadi pengawas urusan penerjemahan di Baitulhikmah. Ibnu Abu Ashiba’ah menuturkan: “Al Ma’mun memberikan kepada Hunain bin Ishaq emas seberat buku-buku yang diterjemahkannya ke bahasa Arab”.Seperti buku Al ‘Asyara Maqalat Fil ‘Uyun (sepululuh Makalah Tentang Mata) merupakan revolusi ilmiah tentang sejarah kedokteran mata di kala itu, dan Al Masa’il Fit Tib- (persoalan Tentang Kedokteran).

Dari berhasilnya pencapaian kemajuan dibidang pendidikan yang sangat pesat dapat disimpulkan bahwa kemajuan itu terjadi dorongan internal dan faktor eksternal antara lain berupa perbaduan dengan peradaban budaya luar (akulturasi) dalam wujud kontak intelektual antara sarjana-sarjana muslim dangan filsafat dan budaya Yunani, Persia, India dan lain-lain. Dengan demikian kemampuan intelektual Muslim terus bertambah dalam dan luas menyentuh berbagai bidang ilmu pengetahuan terutama dalam bidang filsafat, kedokteran, astronomi, kimia ilmu alam dan bahasa.

Dengan adanya doronga internal dan eksternaltersebut maka semangat pengembaraan intelektual muslimin makin hari makin neluas, seiring dengan perluasan kawasan teritorial yang dikuasai Islam. Sebagai konsekuensinya maka terjadilahpersentuhan dengan budaya luar yang menjadi faktor eksternal yang memicu sebagai faktor pendorong, pensentuhan yang paling awal dalam hal ini adalah dengan dua budaya yaitu budaya Yunani dan Persia, pada mula nya memang persentuhan tersebut sudah terjadi pada masa Umaiyah namun seiring dengan perluasan kepenguasaan kaum Muslimin yang mencapai puncak pada masa kepemimpinan khalifah Abbasiyah yaitu masa al-Ma’mun.

Dalam menelaah ilmu demi berkembangnya ilmu pengetahuan para sejarawan membagi dua bagian tentang ilmu penegtahuan yang akan dikaji yaitu: pertama, ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan al-Qur’an atau ilmu pengetahuan asli kemudian termasuk kedalam ilmu keagamaan (al-‘Ulum al-Naqliyqh atau al-‘Ulum al-Syari’ah). Kedua, ilmu pengetahuan asing dimana termasuk kedalammya ilmu kimia, kedokteran dan filsafat (al-‘Ulum al-Aqliyah). Kesemua pencapaian tersebut berkat berkembangnya upaya-upaya penterjemahan.

Sehingga mampu melahirkan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan para ulama, seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Jabir bin Hayyan, Musa al-Khawarizmi, al-Kindi, Hunain bin Ishaq hingga al-Farabi wafat pada 340 H, yang mendapat julukam al-Mu’ulum Tsani (guru kedua setelah Aristoteles). Karya-karya terjemahan mereka kemudian dibukukan lalu disebarkan ke Eropa, Andalusia, Sisilia, kemudian menjadi basisi yang dominan dalam perkembangan ilmu penegtahuan di Barat.
 

Friday, 4 March 2016


IBNU SINA






IBNU SINA yang lebih dikenali di Barat dengan nama Avicenna mempunyai nama lengkap Abu Ali al- Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina. Beliau merupakan seorang yang berbangsa Parsi. Menurut Ibnu Abi Ushaybi’ah ia lahir pada tahun 375 H, di desa Afshanah dekat kota Kharmaitan Propinzi Bukhara Afghanistan.


Pelajaran pertama yang diterimanya pada zaman kanak-kanak adalah Al-Quran dan sastera yang didapati olehnya secara tidak formal. Ia mula belajar pada usia 5 tahun. Sementara itu sewaktu berumur 10 tahun , beliau telah berjaya menghafal Al-Quran. Pada masa umurnya meningkat 18 tahun Ibnu Sina telah menjadi “Doktor Di Raja”. Disamping itu, Ibnu Sina jiga telah menguasai seluruh cabang ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti tafsir, fiqh, perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya sudah dikuasainya ketika baru berusia 10 tahun. Pada masa kecilnya, ia dibimbing dan dididik oleh Abu Abdullah Natili, seorang sahabat karib ayahnya, dan ayahnya sendiri. Antara bidang ilmu yang berjaya dikuasainya termasuklah dalam bidang falsafah, kedoktoran, geometri, astronomi, muzik, syair, teologi, politik, matematik, fizik, kimia, sastera dan kosmologi.



Teori-Teori Anatomi Dan Fisiologi


Teori-teori anatomi dan fisiologi dalam buku-buku beliau adalah menggambarkan analogi manusia terhadap negara dan mikrokosmos (dunia kecil) terhadap alam semester sebagai makrokosmos (dunia besar).Misalnya digambarkan bahawa syurga kayangan adalah bulat dan bumi adalah persegi dan dengan demikian kepala itu bulat dan kaki itu empat persegi. Terdapat empat musim dan 12 bulan dalam setahun, dengan itu manusia memiliki empat tangkai dan lengan (anggota badan) mempunyai 12 tulang sendi. Hati (heart) adalah ‘pangeran’-nya tubuh manusia, sementera paru-paru adalah ‘menteri’-nya. Leher merupakan ‘jendela’-nya sang badan, manakala kandung empedu sebagai ‘markas pusat’-nya. Limpa dan perut sebagai ‘bumbung’ sedangkan usus merupakan sistem komunikasi dan sistem pembuangan.

Sementara itu “Canon of Medicine” memuatkan pernyataan yang tegas bahawa “darah mengalir secara terus-menerus dalam suatu lingkaran dan tak pernah berhenti” . Namun ini belum dapat dianggap sebagai suatu penemuan tentang srikulasi darah, kerana bangsa cina tidak membezakan antara urat-urat darah halus (Veins) dengan pembuluh nadi (arferies). Analogi tersebut hanyalah analogi yang digambarkan antara gerakan darah dan siklus alam semesta, pergantian musim dan gerakan-gerakan tubuh tanpa peragaan secara empirik pada keadaan yang sebenarnya

Terjemahan Dan Bahan Rujukan al-Qanun Fit- Tibb

Pada abad ke 12 M Gerard Cremona yang berpindah ke Toledo, Sepanyol telah menterjemahkan buku Ibnu Sina ke bahasa Latin. Buku ini menjadi buku rujukan utama di universiti-universiti Eropah hingga 1500 M. Bukunya telah disalin (cetak ) sebanyak 16 kali dan 15 edisi dalam bahasa Latin dan sebuah edisi dalam bahasa Yahudi (Hebrew).Disamping itu buku tersebut turut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, Perancis , Sepanyol dan Itali . Pada abad ke 16 M , buku ini dicetak 21 kali.




Al-Qanun Fit-Tibb juga digunakan sebagai buku teks kedoktoran di berbagai universiti di Perancis. Misalnya di Sekolah Tinggi Kedoktoran Montpellier dan Louvin telah menggunakannya sebagai bahan rujukan pada abad ke 17 M. Sementara itu Prof. Phillip K. Hitpi telah menganggap buku tersebut sebagai “Ensiklopedia Kedoktoran”.

Penulis- penulis Barat telah menganggap Ibnu Sina sebagai ‘Bapa Doktor’ kerana Ibnu Sina telah menyatupadukan teori perubatan Yunani Hippocrates dan Galen dan pengalaman dari ahli-ahli perubatan dari India dan Parsi dan pengalaman beliau sendiri.

Perintis Pengenalan Penyakit Saraf


Al- Qanun Fit-Tibb telah membincangkan serta mengenegahkan mengenai penyakit saraf. Buku tersebut juga telah mengajar mengenai cara-cara pembedahan dimana telah menekankan keperluan pembersihan luka. Malahan di dalam buku-buku tersebut juga dinyatakan keterangan –keterangan dengan lebih jelas di samping hiasan gambar-gambar dan sketsa-sketsa yang sekaligus menunjukkan pengetahuan anatomi Ibnu Sina yang luas.

Ibnu Sina pernah di beri gelaran sebagai “Medicorum Principal” atau “Raja Diraja Doktor” oleh kaum Latin Skolastik. Antara gelaran lain yang pernah diberikan kepadanya adalah sebagai “Raja Ubat”. Malahan dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai “Zenith“, puncak tertinggi dalam ilmu kedoktoran . Ibnu Sina menjadi “Doktor Di Raja” iaitu doktor kepada Sultan Nuh 11 bin Mansur di Bukhara pada tahun 378 H/ 997 M iaitu ketika beliau berusia 18 tahun. Pada waktu itu penyakit sultan dalam keadaan parah dan tidak ada doktor lain yang berjaya mengubati baginda. Akan tetapi berkat pertolongan Ibnu Sina baginda kembali pulih.

Bidang Geografi


Ibnu Sina merupakan seorang ahli geografi yang mampu menerangkan bagaimana sungai-sungai berhubungan dan berasal dari gunung-ganang dan lembah-lembah. Malahan ia mampu mengemukakan suatu hipotesis atau teori pada waktu itu di mana gagal dilakukan oleh ahli Yunani dan Romani sejak dari Heredotus, Aristoteles sehinggalah Protolemaious. Menurut Ibnu Sina “ gunung-ganang yang memang letaknya tinggi iaitu lingkungan mahupun lapisannya dari kulit bumi, maka apabila ia diterajang lalu berganti rupa dikarenkan oleh sungai-sungai yang meruntuhkan pinggiran-pinggirannya. Akibat proses seperti ini, maka terjadilah apa yang disebut sebagai lembah-lembah.”
Bidang Geologi, Kimia Dan Kosmologi

Sumbangan Ibnu Sina dalam bidang geologi , kimia serta kosmologi memang tidak dapat di sangsikan lagi. Menurut A.M.A shushtery, karangan Ibnu Sina mengenai ilmu pertambangan (mineral) menjadi sumber geologi di Eropah. Dalam bidang kimia , ia juga meninggalkan penemuan-penemuan yang bermanafaat . Menurut Reuben Levy, Ibnu Sina telah menerangkan bahawa benda-benda logam sebenarnya berbeza antara satu dengan yang lain. Setiap logam terdiri dari berbagai jenis. Penerangan tersebut telah memperkembangkan ilmu kimia yang telah dirintis sebelumnya oleh Jabbir Ibnu Hayyan , Bapa Kimia Muslim. Sebahagian daripada karyanya yang dapat dicatat disini adalah daripada :

1. Bidang logika “Isaguji“, “The Isagoge“, ilmu logika Isagoge.

2. Fi Aqsam al-Ulum al-Aqliyah (On the Divisions of the Rational Sciences) tentang pembahagian ilmu-ilmu rasional.

3. Bidang metafizika , “Ilahiyyat” (Ilmu ketuhanan)

4. Bidang psikologi , “Kitab an-Nayat” (Book of Deliverence) buku tentang kebahagiaan jiwa.

5. Fiad-Din yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi “Liber de Mineralibus” yakni tentang pemilikan (mimeral).

6. Bidang sastera arab “Risalah fi Asab Huduts al-Huruf” ,risalah tentang sebab-sebab terjadinya huruf.

7. Bidang syair dan prosa “Al-Qasidah al- Aniyyah” syair-syair tentang jiwa manusia.

8. Cerita-cerita roman fiktif , “Risalah ath-Thayr” cerita seekor burung.

9. Bidang politik “Risalah as-Siyasah” (Book on Politics) – Buku tentang politik.

Sumbangan Ibnu Sina

Ibnu Sina telah memperkembangkan ilmu psikologi dalam perubatan dan membuat beberapa perjumpaan dalam ilmu yang dikenali hari ini sebagai ilmu perubatan psikosomatics “psychosomatic medicine”. Beliau memperkembangkan ilmu diagnosis melalui denyutan jantung (pulse diagnosis) untuk mengenal pasti dalam masa beberapa detik sahaja ketidak – seimbangan humor yang berkenaan . Diagnosis melalui denyutan jantung ini masih dipratikkan oleh para hakim (doktor-doktor muslim) di Pakistan, Afghanistan dan Parsi yang menggunakan ilmu perubatan Yunani. Seorang doktor tabii dari Amerika (1981) melapurkan bahawa para hakim di Afghanistan, China, India dan Parsi sanggat berkebolehan dalam denyutan jantung di tempat yang dirasai tetapi mutunya yang pelbagai . Ini merangkumi;

· Kuat atau denyutan yang lemah.

· Masa antara denyutan.

· Kandungannya lembap di paras kulit dekat denyutan itu dan lain-lain lagi.

Dari ukuran-ukuran denyutan jantung seseorang hakim mungkin mengetahui dengan tepat penyakit yang dihinggapi di dalam tubuh si pesakit.

Ibnu Sina menyedari kepentingan emosi dalam pemulihan. Apabila pesakit mempunyai sakit jiwa disebabkan oleh pemisahan daripada kekasihnya , beliau boleh mendapati nama dan alamat kekasihnya itu melalui cara berikut:

Caranya adalah untuk menyebut banyak nama dan mengulanginya dan semasa itu jarinya diletakkan atas denyutan (pulse) apabila denyutan itu terjadi tidak teratur atau hampir-hampir berhenti , seseorang itu hendaklah mengulang proses tersebut. Dengan cara yang sedemikan , nama jalan , rumah dan keluarga disebutkan. Selepas itu , kata Ibnu Sina “Jika anda tidak dapat mengubat penyakitnya maka temukanlah si pesakit dengan kekasihnya, menurut peraturan syariah maka buatlah”. (Terjemahan)

Ibnu Sina adalah doktor perubatan yang pertama mencatatkan bahawa penyakit paru-paru (pulmonary tuberculosis) adalah suatu penyakit yang boleh menjangkit (contagious) dan dia menceritakan dengan tepat tanda-tanda penyakit kencing manis dan masalah yang timbul darinya. Beliau sangat berminat dalam bidang mengenai kesan akal (mind) atas jasad dan telah banyak menulis berkenaan gangguan psikologi.

Beliau telah menghasilkan 250 buah karya dan masih kekal hingga ke hari ini dan termasuklah 116 buah karyanya dalam bidang “Ilmu Perubatan. Banyak karyanya ditulis dalam bahasa Arab dan juga beberapa dalam bahasa Parsi. “Qanun Fitt Tibb” adalah karyanya yang termasyur , paling selalu dicetak di Eropah pada zaman “Renaissance“. Karya Qanun itu telah mempunyai pengaruh yang asas dalam ilmu perubatan di Eropah pada zaman Renaissance dan telah menjadi buku rujukan yang utama di universiti-universiti Eropah hingga ke abad 17 M.

Penutup



Ibnu Sina meniggal dunia di Hamdan, dalam usia 58 tahun pada bulan Ramadhan 428 H/1037 M .Ia dimakamkan di sana. Dalam rangka memperingati 1000 tahun hari kelahirannya (Fair Millenium) di Tehran pada tahun 1955 M ia telah dinobatkan sebagai “Father of Doctor” untuk selamanya-selamanya , dan di sana (Tehran) telah dibangunkan sebuah monemun sejarah untuk itu. Makam beliau di Hamdan telah di kelilingi oleh makam-makam doktor Islam yang lain. Hal ini menyebabkan ahli-ahli ilmu yang terkemudian merasa megah kalau dimakamkan di tanah perkuburan di mana “zeninth” itu dimakamkan.






ABDUL RAHMAN AS-SUFI.








~Biodata.



Abd-al Rahman al-Sufi (903-986 M; juga dikenali sebagai Azophi di dunia Barat) merupakan salah seorang ahli sains Islam.

Al-Sufi merupakan seorang ahli astronomi Parsi (kini Iran) yang juga dikenali sebagai Abd ar-Rahman as-Sufi atau Abd al-Rahman Abu al-Hussain.

Beliau lahir pada 7 Disember 903 dan meninggal pada 25 Mei 986. Pemastautin di kawasan Emir adud ad-Daula di Isfahan, beliau melakukan tugas menterjemah dan mengembangkan kerja-kerja astronomi Yunani, terutama Almagest karya Ptolemy.



Sebuah kawah qamari dinamakan sempena nama al-Sufi bagi menghargai jasanya kepada ilmu falak

~Sumbangan.



Sebagai seorang ahli astronomi terkenal pada Zaman Pertengahan, al-Sufi juga melakukan beberapa sumbangan dengan membetulkan senarai bintang Ptolemy dan melakukan anggaran magnitud dan kejelasan yang menyimpang daripada kerja Ptolemy. Beliau mengenal pasti Awan Besar Magellanic yang kelihatan di Yaman dan bukan di Isfahan yang tidak dapat dilihat oleh bangsa Eropah sehingga pengembaraan Megellan pada abad ke 16. Ini merupakan galaksi pertama selain Bima Sakti yang diperhatikan dari Bumi.

Al-Sufi merupakan penterjemah utama ke Bahasa Arab berkaitan Astronomi Keyunanian yang berpusat di Iskandariah. Beliau memerhatikan dan dapat mengira tempoh panjang tahun tropika dan menerangkan bintang, posisi, magnitud dan warna, dan menghasilkan keputusan mengenai buruj demi buruj. Bagi setiap buruj, beliau menghasilkan dua lukisan: satu dari luaran glob cakerawala dan satu lagi dari sebelah dalam, yang dilihat dari Bumi.

Beliau menerbitkan bukunya yang terkenal Kitab Suwar al kawakib (Kitab Bintang Tetap) pada tahun 964, dan memaparkan hasil kerjayanya dalam bentuk teks dan gambar. Beliau merupakan orang yang pertama yang membuat catatan tentang Galaksi Andromeda. Dalam keterangan dan gambar tentang Andromeda beliau memasukkan sebuah "awan kecil" yang sebenarnya Galaksi Andromeda M31. Beliau menggambarkan M31 seperti berada di dalam mulut Ikan Besar, sebuah buruj Arab dan "awan" berkenaan telah dikenali oleh ahli astronomi di Isfahan sebelum 905 Masihi.

Al-Sufi juga menulis tentang astrolab dan mencari beberapa kegunaannya: beliau memerikan lebih daripada 1,000 kegunaan alat tersebut, dalam pelbagai bidang seperti ilmu falak pandu arah, pemetaan, mengira masa, Kiblat, Solat, dan lain-lain.

Dalam bukunya, beliau juga menerangkan gugusan Omicron Velorun IC 2391 sebagai "bintang kabur" di Vulpecula, satu gugusan atau asteris yang kini dikenali sebagai Gugusan Al-Sufi atau Gugusan Brocchi atau Collinder 399.

Beliau juga menggambarkan Awan Megellan sebagai Al-Bakr, lembu jantan putih di selatan Arab yang tidak kelihatan dari Utara Arab kerana latitudnya. Al-Sufi menyediakan carta langit daripada pemerhatiannya dan dengan cermat mengubah magnitudnya.

Al-Sufi juga menjelaskan bahawa warna Sirms (alpha canes majoris, satu bintang) tidak berubah yang kemudian disahkan melalui pemerhatian. Seneca melaporkan melihat Sirms berwarna merah di Rom, Ptolemy pula melihat warna kemerahan di Iskandariah dan Schmidt pada 1841 nampak warna putih selepas warna kuning beberapa hari sebelumnya. Warna yang berlainan dianggap hasil daripada perubahan cuaca dari satu tempat ke tempat lain.

Kerja-kerja al-Sufi tidak diketahui di Eropah. Pada masa penciptaan teleskop, baharulah Nebula Andromeda dapt ditemui Simon Marius pada tahun 1612.

Bukunya Suwar al-kawakib boleh didapati dalam Bahasa Arab dan diterjemah dalam Bahasa Perancis oleh Schjellerup. Ia dikatakan penting sehingga kini bagi kajian pergerakan dan kepelbagaian.

Bukunya Kitab al-Kawatib al-Thabit al-Musawwar pula merupakan hasil karya yang unggul dalam astronomi najam.



Disebabkan sumbangannya yang besar dalam bidang astronomi, sebuah kawah di bulan dinamakan Kawah Azophi. Kawah ini mempunyai diameter 47.0 kilometer dalam sembilan bahagian peta bulan dan terletak pada kordinat 22.1 darjah Selatan 12.7 darjah Timur. Bear dan Madler dalam tugasan yang terkenal Der Mond pada tahun 1837, menyebut kawasan permukaan bulan sempena nama al-Sufi (Azophi).
  


Monday, 29 February 2016



AL-KHAWARIZMI





LATAR BELAKANG TOKOH        

        Nama sebenar al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi telah dikanali di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi.

  Beliau telah dilahirkan di Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.        

PENDIDIKAN

 Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi ialah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran beliau bukan sahaja meliputi bidang syariat tapidi dalam bidang falsafah, logik, aritmetik, geometri, muzik, kejuruteraan, sejarah Islam dan kimia.

  Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropah. Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad.

   Beliau bekerja dalam sebuah observatory iaitu tempat menekuni belajar matematik dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercayai memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia Pelbagai Disiplin.

 Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang mula-mula memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematik dan menghasilkan konsep-konsep matematik yang begitu popular sehingga digunakan pada zaman sekarang.

PERANAN DAN SUMBANGAN AL-KHAWARIZMI

 Gelaran Al-Khawarizmi

  Gelaran Al-Khawarizmi yang dikenali di Barat ialah al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-karismi, al-Goritmi atau al-Gorism. Nama al-gorism telah dikenali pada abad pertengahan. Negara Perancis pula al-Gorism muncul sebagai Augryam atau Angrism. Negara Inggeris pula ia dikenali sebagai Aurym atau Augrim.

 Sumbangan Al-Khawarizmi Melalui Karya 

Sumbangan hasil karya beliau sendiri, antaranya ialah :

 1. Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.

 2. Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang sebahagian daripadanya merupakan persoalan yamng dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.

 3. Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem nombor pada zaman sekarang. Ini adalah contoh-contoh sebahagian beliau yang telah dihasilkan dalam penulisan karya dan ia telah menjadi popular serta dipelajari oleh semua masyarakat yang hidup di dunia ini.

 Hasil Karya Al-Khawarizmi

 Sepertimana yang telah kita ketahui, Al-Khawarizmi dapat menghasilkan karya-karya agong dalam bidang matamatik. Hasil karya tersebut terkenal pada zaman tamadun Islam dan dikenali di Barat.

Antara hasil karya yang telah beliau hasilkan ialah :

1. Sistem Nombor : ia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin iaitu De Numero Indorum.
 2. ‘Mufatih al-Ulum’ : yang bermaksud beliau adalah pencinta ilmu dalam pelbagai bidang.
 3. Al-Jami wa al-Tafsir bi Hisab al-Hind : Karya ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin oleh      Prince Boniopagri
 4. Al-Mukhtasar Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Pada tahun 820M dan ia mengenai algebra.
 5. Al-Amal bi’ Usturlab’
 6. Al-Tarikh
 7. Al-Maqala Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabilah.

 Ketokohan al-Khawarizmi

 Setiap tokoh mempunyai sifat ketokohannya yang tersendiri. Ketokohan al-Khawarizmi dapat dilihat dari dua sudut iaitu dari bidang matematik dan astronomi. Namun bidang matematik akan diperjelaskan secara terperinci berbanding astronomi kerana ia melibatkan kajian yang dikaji.

      Dalam bidang matematik, al-Khawarizmi telah memperkenalkan aljabar dan hisab. Beliau banyak menghasilkan karya-karya yang masyhor ketika zaman tamadun Islam. Antara karya-karya yang beliau hasilkan ialah ‘Mafatih al-Ulum’. Sistem nombor adalah salah satu sumbangan dan telah digunakan pada zaman tamadun Islam.

      Banyak kaedah yang diperkenalkan dalam setiap karya yang dihasilkan. Antaranya ialah kos, sin dan tan dalam trigonometri penyelesaian persamaan, teorem segitiga sama juga segitiga sama kaki dan mengira luas segitiga, segi empat selari dan bulatan dalam geometri. Masaalah pecahan dan sifat nombor perdana dan teori nombor juga diperkenalkan. Banyak lagi konsep dalam matematik yang telah diperkenalkan al-khawarizmi sendiri.

      Bidang astronomi juga membuatkan al-Khawarizmi dikenali pada zaman tamadun Islam. Astronomi dapat ditakrifkan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].
   
       Seawal kurun ketiga lagi lagi, al-Khawarizmi telah menghasilkan dua buah yang salah satu daripadanyatelah diterjemahkan ke Bahasa Latin dan memberi pengaruh besar ke atas Muslim dan orangSpanyol dan Kristian.

       Penggunaan matematik dalam astronomi sebelum tamadun Islam amat sedikit dan terhad. Ini disebabkan oleh kemunduran pengetahuan matematik yang terhad kepada pengguna aritmetik dan geometri sahaja.

 Peribadi al-Khawarizmi 

    Keperibadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam dan juga Barat. Al-Khawarizmi telah dianggap sebagai sarjana matematik yang masyhur oleh orang Islam dan ia diperakui oleh orang Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sartonmengatakan “pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah doperolehi oleh orang-orang Timur....” Maka temasuklah al-Khawarizmi itu sendiri.

    Al-Khawarizmi patu disanjungi kerana beliau adalah seorang yang pintar. Menurut Wiedmann pula berkata....’ al-Khawarizmi mempunyai personaliti yang teguh dan seorang yang bergeliga sains’. Setiap apa yang dinyatakan oleh penulis, ini telah terbukti bahawa al-Khawarizmi mempunyai sifat keperibadian yang tinggi dan sekaligus disanjung oleh orang Islam.

   Strategi Pengislaman Sains Matematik 

  Pengislaman sains matematik seharusnya berlandaskan dengan beberapa perkara iaitu, ia hendaklah berlandaskan tauhid, syariah dan akhlak. Ini kerana ia perlu bagi tokoh-tokoh yanh beragama Islam supaya melaksanakan setiap pekerjaan atau tugasan yang mengikut undang-undang Islam.

 1. Tauhid

    Tauhid merupakan landasan falsafah matematik Islam sepertimana dengan ilmu-ilmu Islam yang lain. Mengikut matlamat Islam, semuanya Ayyatullah [tanda-tanda Allah iaitu symbol kebesaran, kewujudan dan keEsaan Tuhan. Ungkapan yang wujud sewajarnya mencorakkan kegiatan matematik. Setiap falsafah dan epistemology sains matematik kita tidak harus diterima bulat-bulat tanpa syarat. 

2. Syariah

   Berasaskan kepada undang-undang yang mengenali tindak tanduk masyarakat. Keharmonian dan tanggungjawab kepada umat dan hak diri. Dari sudut ini, ahli matematik Islam yang cuba menyelesaikan masaalah yang melibatkan perbuatan hukum syariah seperti judi, riba dan mencabar kebenaran hakiki daripada agama samawi untuk memperkukuhkan lagi Institusi. Oleh itu, matematik Islam hendaklah berkembang selari dengan keperluan manusia dan perkembangan ini juga harus di dalam sudut syariah.

 3. Akhlak

   Ciri-ciri akhlak mulia hendaklah disemaikan kedalam matematik dan juga ia perlu dimasukkan kedalam ilmu-ilmu Islam yang lain agar manusia dapat menerapkan nilai murni. Ilmu yang dipelajari contahnya akhlak yang terdapat dalam bidang matematik ini adalah penemuan aljabar yang melambangkan keadilan. Ini kerana keadilan itu dituntut oleh agama Islam itu sendiri. Melalui asas pradigma tauhid dan sya’iyah itu dapat memperkukuhkan lagi pembinaan akhlak.

 Cabang Matematik 

  Antara cabang yang diperkanalkan oleh al-Khawarizmi seperti geometri, algebra, aritmetik dan lain-lain.

 Geometri

  Ia merupakan cabang kedua dalam matematik. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ bererti bumi dan ‘metri’ bererti sukatan. Dari segi ilmunya pula geometri itu adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubung dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini mula dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Grik sebagai satu sains dedukasi dalam kurun ke6SM. Seterusnya sarjana Islam telah mengemaskanikan kaedah sains dedukasi ini terutamanya pada abad ke9M.

 Algebra/aljabar

 Ia merupakan nadi untuk matematik algebra. Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropah pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.











TOKOH PERUBATAN ISLAM (AL-RAZI)

(864-903)


Image result for AL RAZI








Nama sebenar beliau ialah Abu Bakr Muhammad Ibn Zakariya Al-Razi.Beliau dikenali di Barat sebagai Rhazes. Beliau yang berbangsa Parsi Beliau pernah digelar sebagai Jalinus Arab (Galen of the Arab) dan pernah menjadi guru kepada Ali Ibn Rabban al-Thabari,Hunayn Ibnu Ishaq dan Ibn Sina Dalam masa yang sama beliau juga belajar matematik, astronomi, sastera, dan kimia dan belajar ilmu falsafah. Ar-Razi amat menonjol dalam bidang kimia dan perubatan.






SUMBANGAN




Al-Razi telah memberi banyak sumbangan dalam bidang perubatan. Antaranya :



A) Beliau merupakan orang yang pertama yang menemui penyakit campak dan cacar



Image result for demam campak




B) Al-Razi juga adalah orang yang pertama memperkenalkan alkohol (Bahasa Arab: Al-Kuhl) untuk tujuan perubatan.




Image result for arak




C) Orang yang pertama menggunakan opium (dadah) untuk tujuan bius.



Image result for bius



D) Beliau juga menekankan kaitan antara makanan dan kesihatan. Beliau mengaitkan ini sebagai hasil pengaruh faktor psikologi terhadap kesihatan.




Image result for makanan dan minuman
                           
E) Al-Razi adalah orang yang pertama membincangkan mengenai penyakit katarak iaitu sejenis penyakit mata.Beliau pernah menjalankan pembedahan memulihkan selaput mata dengan cara menarik keluar lensa





Image result for makanan dan minuman



F) Al-Razi juga pernah membuat kajian mengenai penyakit batu karang di mana beliau mendapati litoriti merupakan proses untuk menghancurkan batu karang dalam pundi-pundi kencing kepada bahan-bahan kecil supaya senang dikeluarkan melalui saluran kencing.







G) Selain daripada itu, beliau juga telah memberikan sumbangan dalam usaha mengubati penyakit cacar dan campak.Al-Razi merupakan orang yang pertama membezakan kedua-dua penyakit ini seterusnya membuat kajian sistematis mengenai penyakit tersebut.



Image result for obat cacar



Kesimpulannya……


Kesimpulannya, serangan ideologi yang berpunca daripada dalaman telah menjadi satu fitnah yang tidak harus dipandang ringan oleh umat Islam. Usaha telah dijalankan oleh musuh-musuh Islam untuk merekrut agen-agen penyebar kesesatan di kalangan umat Islam sendiri. Paling malang ialah ada umat Islam yang merelakan diri mereka diperalatkan sama ada secara sedar ataupun tidak oleh anasir-anasir yang mempunyai niat jahat terhadap agama Islam. Golongan ini melancarkan kempen yang hebat melalui sokongan internet dan media masa bagi mewujudkan Islam versi baru yang kononnya bersifat maju, progresif dan moden, sedangkan ia hanyalah Islam yang menurut hawa nafsu golongan yang telah dirasuk syaitan.






Islam tulen yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W. dan yang dipraktikkan oleh generasi awal (Salafus salih) adalah Islam yang sentiasa maju dan progresif. Hanya kelemahan umat mutakhir dalam berpegang teguh dengan ajaran Islam yang sebenar membuatkan mereka mundur kebelakang. Kemunduran umat Islam hari ini tidak ada kaitan dengan agama Islam. Umat Islam yang terdahulu telah maju, dan mereka maju kerana mengikuti apa yang telah menjadikan umat sebelum mereka maju (yakni Al-Quran dan As-Sunnah melalui pentafsiran yang sahih). Amat malang umat hari ini yang mengaku dirinya moden dan maju, sedangkan ia membelakangkan apa yang telah menjadikan majunya umat terdahulu (yakni Al-Quran dan As-Sunnah melalui pentafsiran yang sahih). Imam Malik pernah berkata, “Tidak akan menjadi baiknya suatu kaum melainkan dengan apa yang menjadi baiknya umat terdahulu”.









Sungguh benar kata-kata ini kerana kemajuan yang diwar-warkan oleh golongan modenis ini hanyalah khayalan mereka semata-mata. Golongan ini telah meletakkan kayu ukur yang salah terhadap erti kemajuan. Dalam keghairahan mereka mengejar erti kemajuan, mereka ini masih tidak ke mana. Negara di Asia Barat seperti Turki yang melalui pensekularan nilai-nilai hidup selama hampir satu abad masih tidak ke mana-mana. Mereka masih ketinggalan dari segi ekonomi, sains dan teknologi. Lebih malang ialah keruntuhan akhlak bertambah serius, tekanan hidup bertambah kronik, manusia semakin hilang punca, jauh sekali untuk mereka mampu membela nasib umat Islam yang ditindas di seluruh dunia. Sekurang-kurangnya datuk nenek mereka masih mampu membina empayar Osmania yang mencapai puncak kegemilangan tamadun dunia selama hampir tujuh abad tanpa perlu mengejar nilai-nilai sekular barat sebagaimana yang menjadi kegilaan golongan modenis ini.

















Rujukan :-

1.http://papisma.org/index/?p=153
2.https://ms.wikipedia.org/wiki/Abd_al-Rahman_al-Sufi
3.http://tokohislam2u.tripod.com/id3.html
4.http://fahrizal91.blogspot.my/2015/04/biografi-hunain-bin-ishak.html